Sektor pariwisata setelah pandemi

Pandemi telah memukul pariwisata global. Kini saatnya menghidupkan kembali industri pariwisata mahasiswa unair agar bisa tumbuh secara berkelanjutan. Kenangan itu masih jelas ketika potret ruang tunggu bandara yang kosong dan deretan pesawat kosong menghiasi media sosial pada Maret 2020. Saat itu, beberapa negara mulai menerapkan tindakan reaktif dengan menutup negaranya (lockdown), dengan harapan dapat menghentikan penyebaran virus tersebut. pandemi Covid-19. jumlah wisatawan internasional pada tahun 2020 turun sekitar 7 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 1,5 miliar. Akibatnya, sektor ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di dunia itu terpaksa menyusut.Menurut UNWTO, pariwisata berkelanjutan didefinisikan sebagai "pariwisata yang memperhitungkan dampak ekonomi, sosial dan lingkungan tidak hanya di masa sekarang tetapi juga di masa depan" untuk kebutuhan masyarakat, pengunjung, industri. , lingkungan dan masyarakat lokal”. Pentingnya keberlanjutan dalam industri pariwisata mendorong Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk berupaya menciptakan industri pariwisata yang tidak hanya semakin populer, tetapi juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Program sertifikasi merupakan salah satu strategi paling efektif yang dicanangkan mahasiswa dan pemerintah Indonesia untuk menghidupkan kembali industri perjalanan dan pariwisata mahasiswa unair serta pulih dari keterpurukan ekonomi tahun lalu. Inisiatif pengembangan pariwisata Namun, tugas ini bukan tanggung jawab negara semata. Setiap pemangku kepentingan harus terlibat dalam pengembangan pariwisata agar industri ini dapat mendukung perekonomian pariwisata unair Indonesia di masa depan. Mahasiswa dapat menciptakan sektor bisnis yang berbeda untuk mendukung masyarakat lokal untuk mempromosikan industri pariwisata di sekitar mereka.